LAPANGAN – Rabu (20/03) kemarin, bazar tetap ramai dan meriah.Ditambah ketambahan pengunjung santri pondok putri selatan, Muhktar syafa’at, puncak, dan An Najah.Akan tetapi pada malam ini tidak seramai kemarin saat dikunjungi santri pondok putri utara yang notabennya lebih banyak.
Bazar Rayakali ini sangat menarik. Selain dikunjungi dari segala usia,pada tahun ini Bazar Raya tidak memungut biaya untuk para pengunjung. Melainkan hanya biaya parkir saja guna untuk menjaga keamanan kendaraan para pengunjung.
Demi menjaga keamanan santriwati, Dewan keamanan Darussalam juga turut bertugas dengan bantuan keamanaan desa. Keamanan putra berjaga disekitar lingkungan perbatasan yang sudah ditetapkan diantaranya depan Toki Siswa (TS), Gapura, toko dholpin, Rusunawa, dan lain sebagainya. Sedangkan keamanan desa bertugas menjaga didaerah bazar raya dan sebagian ada yang membantu keamanan Pondok.
Selain itu, untuk menjaga santriwati agar tidak berkeliaran. 46 keamanan putri disebar di dalam area bazar. Mereka merupakan gabungan dari Keamanan Putri Selatan dan Mukhtar Syafa’at. Terbagi menjadi 26 keamanan putri selatan dengan seragam baju hitam bergaris putih dan 20 keamanan putri Muhktar Syafa’at dengan seragam batik.
Walaupun dengan kondisi tanah yang berlumpur para santriwati tetap senang. Karena para santriwati bisa berkunjung ke bazar pada waktu itu saja. “sangat senang, tetapi waktunya sangat kurang”, tutur Naira salah satu santri pondok selatan.
Mulai kemarin dan seterusnya penjual merasa senang dan bersyukur karena pengunjung bisa menikmati bazar raya serta tidak kehujanan. Karena biasanya hujan datang setelah pengunjung tiba dan kemarin hujan bisa reda sebelum datangnya pengunjung.
Di bazar terebut tidak hanya santri yang berjualan tetapi juga ada sebagian dari masyarakat yang berjualan. Dengan menjual berbagai jenis produk, mulai dari makanan, pakaian dan lain sebainya.
Seperti halnya salah satu stand santri yang menjual kebutuhan sekunder yang di jaga oleh tiga santri, dengan jurusan pendidikan yang berbeda beda mulai dari akutansi, ekonomi dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) menuturkan “Alhamdullilah kami tetap senang walaupun pengunjung tidak seramai kemarin karena dalam kegiatan ini kami bisa belajar berjualan di lingkungan masyarakat ternyata pembeli kadang ramai dan kadang sepi”.
Mereka berjualan bekerja sama dengan produsen pakaian asal Canga’an dan prodsen sandal dari Kalibaru. Mulai hari pertama hingga sekarang belasan barang sudah terjual dari 2 produk mereka. Instiatif untuk membuka stand ini dari mustahiq mereka. Karena mustahiq mereka menuturkan “ketika muda kalian harus belajar terjun di dunia masyarakat”. Selain itu,mustahiq mereka juga membuka stand di bazar raya tersebut. (ils/MU1)