Osida Gelar Pertunjukkan Di Hari Pahlawan Dengan Semua Unit

DARUSSALAM – Pagi itu 10/11, saat pembelajaran berlangsung. Bel istirahat berbunyi, menandakan bahwa waktu istirahat bagi seluruh siswa siswi yang ada di gedung pendidikan. Namun, ada yang berbeda saat itu. Tidak seperti biasannya, di dalam halaman gedung induk, terdapat segerombolan siswa dan siswi dari seluruh unit. Suasananya begitu ramai, mereka berkumpul di sana guna menyaksikan pementasan seluruh unit dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program OSADA Organisasi Siswa Intra Sekolah. Tak tanggung tanggung, kegiatan ini juga merupakan program perdana OSIDA. Meskipun ketua OSIDA baru dilantik minggu yang lalu, mereka tetap antusias dalam menjalankan progam tersebut. “Kegiatan ini di lakukan untuk memeriahkan sekaligus memperingati hari Pahlawan. Dan juga untuk menunjukkan kebolehan dari masing masing unit yang ada di naungan pondok pesantren Darussalam.” Ujar saudara habibullah yang menjadi ketua panitia sekaligus ketua OSIDA.

Kegiatan ini berlangsung ketika waktu istirahat. Dengan pentas satu yang berada di depan gedung induk IAIDA, para murid dari masing masing unit menampilkan kekreatifitasnya. Di awali dari Unit SMKD. Mereka mendelgasikan 4 orang, yang nantinya dari tiap tiap orang akan membacakan puisi atau disebut juga dengan kolaborasi puisi. Di susul dengan penampilan drama dari unit SMADA.

Bertemakan perjuangan, dan dengan diiringi music istrumen mereka berkelekar layaknya pejuang pada zaman penjajahan belanda. MtsA juga tak ingin kalah saing, dari unit Mtsa menampilkan seni puisi yang sangat indah.

Selanjutnya giliran dari unit MAA. Mereka menampilkan musikalisasi puisi. Dengan berseragam baju merah putih, para siswi sangat energik dalam menampilkan seni tersebut. Berbekal dari pengalaman yang di dapatkan saat extra setiap tanggal 10, 20 dan 30. Selanjutnya pertunjukkan pemungkas yaitu oleh unit SMP plus. Dengan membawakan seni baca puisi oleh saudara Said Aqil Assidiqi.

Setelah semua unit memamerkan skill dan ketangkasan mereka. Suasana kembali seperti biasannya. Sepuluh menit kemudian bel ke 8 berbunyi. Para penonton yang berasal dari setiap unit pun di persilahkan memasuki ruang kelasnya masing masing, guna mengikuti kegiatan ajar belajar seperti biasanya. “sangat menakjubkan, seluruh unit begitu kompak dan sangat antusias. Meskipun waktu yang ditentukan begitu sedikit” Celetus salah satu penonton. (Hbb)