RUANG B.04 – Sudah 2 tahun Bapak A. Busyairi Waedurat menjabat sebagai kepala staf masa abdi 2019 – 2021. Berbagai tindakan yang telah beliau ambil selama mengabdi menjadi suatu kebanggaan tersendiri selama menjabat. Tak hanya itu Bapak Busyairi panggilan yang kerap di juluki oleh para santri itu merasa sangat senang dan bersyukur karena telah pernah menjadi bagian keamanan dan ketertiban yang mana jabatannya tidak pasti semua orang bisa mendapatkannya.
Kamis (07/10) kemarin acara Pelantikan dan Demisioner kepala staf baru putra masa abdi 2021 – 2023 dilaksanakan dengan lancar yang bertempat di ruang B.04. Bersama dengan seluruh anggota keamanan yang hadir dalam acara yang amatlah sakral tersebut, anggota keamanan dan ketertiban kompak mengenakan kemeja putih bersongkok hitam nasional.
Tidak hanya itu, keamanan dan ketertiban putri, kepala pesantren pondok utara dan selatan, serta perwakilan ustadzah juga turut hadir dalam pelantikan tersebut. Tamu undangan yang hadir dalam acara pelantikan yakni KH. Jabir Muda, KH. Aly Asyiqin, Bapak Anas Saeroji, KH. A. Mubasyir Syafa’at, Agus Aly Fakhry Hasyim, Agus Supriyadi, Agus Muhammadun Aslam, dan Bapak Mukhafidin.
Perwakilan dari pengurus pesantren dan diniyyah juga turut serta dalam pelantikan tersebut. Meskipun telah lengser dan tidak menjabat sebagai kepala staf lagi, Bapak Busyairi tetap mendampingi anggota baru yang telah dilantik pada acara kemarin. Acara yang hanya berkendala dengan mulai nya acara tersebut di manage sendiri oleh anggota keamanan dan ketertiban serta dibantu oleh pihak lain seperti MC, pembacaan ayat suci Al – Qur’an dan pembawa nampan.
Kepala staf baru yang menggantikan posisi Bapak Busyairi yaitu Bapak Andik Irsyadul Munib yang mana beliau dipilih langung oleh Kabid. Keamanan dan ketertiban yakni KH. Jabir Muda. Selama crew medis melakukan wawancara dengan Bapak Busyairi, banyak sekali pesan beliau yang tersampaikan seraca apik kepada reporter medis.
Beliau bercerita berbagai pengalaman selama beliau menjabat, setengah tahun beliau menjabat setelah pelantikan, pondok pesantren diserang dengan lockdown karena adanya virus covid – 19 sehingga beliau merasa mempunyai kebanggaan sendiri pernah ikut serta menangani lockdown pada waktu itu. “Saya merasa sangat bersyukur karena pernah mengalami dimana hal tersebut tidak pasti bisa ditemui dimasa yang akan datang.”. Ujarnya.
Menjadi kepala staf merupakan suatu jabatan yang mana seorang tersebut harus menjadi uswach bagi santri juga bagi anggotanya. Pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang menyelesaikan masalah nya dengan anggotanya.” Pungkasnya. Selain itu beliau juga berpesan kepada staf baru untuk menjadi lebih baik dari jabatan yang sebelumnya.(hmd)