:: 62 8000 xxx mading@mading.ciuss
Info Sekolah
Jumat, 19 Apr 9991
  • Tema Mading dapat menampilkan informasi dalam text berjalan
  • Tema Mading dapat menampilkan informasi dalam text berjalan
19 November 2017

IAIDA Adakan Workshop

Ming, 19 November 2017 Dibaca 5x Kabar Darussalam

IMG_2735DARUSSALAM – Dalam rangka pembinaan santri agar lebih berkuwalitas pada bidang kepenulisan sastra, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Teater DAS 51 Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) mengadakan Acara Workshop Penulisan Naskah Drama. Mereka mendatangkan Ahmad Suharno yang juga menjadi seorang penggiat seni di Institut Seni Indonesia Jogjakarta (ISI). Selain itu panitia juga mendatangkan beberapa penggiat seni dari daerah sekitar, seperti Bapak Munawar, Ismail Marzuki, dll.
Acara tersebut bertempat di dua tempat dan juga memiliki waktu yang berbeda. Kamis (16/11) di Auditorium Mukhtar Syafaat, sedangkan pada Hari Jum’at (17/11) bertempat di Auditorium IAIDA. Adapun sebagian besar peserta yang diundang dalam kegiatan tersebut yaitu dari organisasi teater yang ada di sekolahan masing masing, seperti: teater saklar dari SMA Darussalam, Teater Magnet dari MA Al-Amiriyyah, Teater Kabel dari SMK Darussalam, dll. Total peserta perorangan yaitu 107 orang.

Tujuan utama dari kegiatan workshop itu tersebut yaitu agar anggota teater dapat membuat naskahnya sendiri tanpa harus mengambil di internet dan sebagainya. Selain itu kegiatan itu juga bertujuan agar organisasi anggota teater yang ada di Pondok Pesantren Darussalam bisa nyaman dengan penokohannya masing-masing yang biasanya mereka lakukan dengan keterpaksaan pemilihan peran. Seperti seorang santri putri harus rela berdandan seperti seorang laki-laki, padahal kalau dia bisa membuat naskah sendiri, dia bisa mengatur agar tidak terjadi hal yang sebenarnya tidak sesuai aturan itu.

Adapun ketua panitia dalam kegiatan tersebut langsung dari ketua teater DAS 51 yaitu Burhanudin yang didampingi oleh Cak Nawar dan Mas Mail sebagai pembina teater DAS 51. Dalam acara tersebut pemateri yang biasa dipanggil Mas Harno memberikan banyak sekali masukan kepada peserta, selain masukan peserta juga dituntut setelah pertemuan pertama untuk langsung membuat sebuah naskah yang dibagi menjadi beberapa kelompok.

Dari pelatihan tersebut peserta terlihat sudah bisa membuat naskahnya sendiri, buktinya ada dua naskah yang langsung di panggungkan di depan seluruh peserta workshop dan hasilnya cukup memuaskan. “Alhamdulillah, saya rasa semua peserta sudah bisa membuat karya naskahnya sendiri, meskipun ada beberapa hal yang perlu untuk dibenahi.” Terang Mas Harno. (yan)