MAQOM – Alumni Asuhan Darussalam Blokagung (ALADAB) sapa Darussalam dengan peringatan Harlah ke-70 Jumat (15/1) lalu.Kegiatan alumni ini bertempat di maqom masyayikh yang langsung diketuai bapakQomarudin seorang alumni yang pernah menjabat Kepala Pesantren pada tahun 2015.Disini beliau mengambil pengurus pesantren untuk menjadi panitia agar kegiatan inibisa kondusif.
Acara inidilaksanakan karena sudah menjadi rutinitas alumni yang harus dilaksanakan. Dengan100 alumni putra dan putri serta seluruh pengasuh Yayasan Pondok PesantrenDarussalam kegiatan ini berjalan lancar. “Kami membuat lebih 100 undangan untukalumni yang sudah ditentukan dan yang hadirpun bisa dibilang 90%” ucap pakQomar usai acara.
Bapak Qomarudinjuga menyampaikan selain Sapa Darussalam, juga sapa para alumni di daerah yangsudah terjadwal. 2 tahun sebelumnya kegiatan harlah ini diadakan di daerahSempu. Berlanjut tahun lalu di Kalipuro. “Sebenarnya tahun sekarang rutinitasini bertempat di Srono, namun sekarang masih adanya Pandemi jadi dipindah keMaqom” jelasnya.
Masih maraknyaCovid 19 mempengaruhi kegiatan ini karena jika dilangsungkan dengan propertibesar akan menimbulkan ketidakpantasan. “Kami juga berpikir akan diadakan di dalamdengan para santri, namun kami juga takut karena kami juga orang luar pondok”tegas bapak Qomar waktu itu. Sehingga Live Streaming pun menjadi suatu keharusanyang dikoordinir langsung oleh Crew Multi Media Draussalam (MMD).
Tak hanya itu,KH. Imam Syafa’at selaku ketua Al Adab menyampaikan kegiatan ini dilaksanakanuntuk menyambung tali silaturahmi dengan pengasuh serta gawagis Darussalam. “Seluruhsantri itu harus sambung dengan kyainya seperti halnya kita sebagai alumni,karena banyak para alumni dari Sumatra, Kalimantan bahkan luar negri yang tidaksemua bisa sambung dengan mbah yai” jelasnya ketika sambutan berlangsung.
Selain itu,beliau juga menyampaikan beberapa progam Al Adab di tahun 2021 ini denganmengisi kegiatan pengajian serta hal positif lainnya. Beliau juga akanmenegaskan kembali program tahun lalu yang belum terlaksana. “Untuk progampengajian, harus disertai dengan waosan kitab kuning, walau itu kitabMabadi Fiqih atau yang lainya.” Tambah Kyai Imam. (Lbs)