Jaksa Agung Minta 10 Triliunimg style=margin-left: 10px src=http:www.kompas.comdataphoto200911091407115p.jpg alt= width=300 align=right Jaksa Agung Hendarman Supandji dicecar Komisi III mengenai maraknya markus alias makelar kasus di lingkungan Kejaksaan Agung. Hendarman mengungkapkan selaku komandan di kejaksaan ia sudah berupaya optimal untuk meminimalkan keberadaan para calo tersebut.br br Mengenai markus saya ini pada prinsipnya di hati nurani ingin membersihkan markus ini. Baunya ada tapi sulit untuk membersihkan. Setiap ruangan saya tempeli markus dilarang masuk. Tapi tidak efektif karena pertemuan dengan markus bisa dilakukan di luar kantor kata Hendarman dalam rapat kerja di Gedung DPR Jakarta.br br Menurut Hendarman persoalan markus berkaitan dengan sikap moral kinerja dan budaya kerja. Akan tetapi ia mengatakan bahwa pengungkapan sulit dilakukan sebelum peristiwa terjadi. Bagaimana solusinya? Hendarman mengatakan salah satu solusinya adalah peningkatan kesejahteraan para pegawai di lingkungan kejaksaan.br br Solusinya perbaikan kesejahteraan yang saya minta Rp 10 triliun untuk meminimalkan markus. Tapi minta Rp 5 triliun saja sulit. Dengan anggaran hanya Rp 2 triliun sulit kami lakukan ujarnya.br br Sementara itu Jaksa Agung Hendarman Supandji menjawab desakan sejumlah tokoh nasional dan berbagai kalangan yang sempat menuntutnya mundur akibat dugaan keterlibatan petinggi kejaksaan dalam berbagai kasus yang ditangani. Terakhir nama Wakil Jaksa Agung AH Ritonga disebut-sebut dalam pembicaraan Anggodo Widjojo dengan Ong Yuliana Gunawan terkait dugaan rekayasa kasus Bibit-Chandra. Ritonga telah mengajukan pengunduran diri pekan lalu. Seperti diketahui desakan mundur yang mencuat tak hanya dilayangkan kepada Jaksa Agung tetapi juga kepada Kapolri. divSeandainya Presiden minta saya mundur kapan pun saya mundur. Kalau memang saya terlibat saya mundur tak perlu didesak mundur kata Hendarman menjawab pertanyaan anggota Komisi III pada rapat kerja di Gedung DPR Jakarta. divAkan tetapi kata Hendarman ia tak akan mundur sebelum menyelesaikan persoalan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Prinsip saya tidak boleh tinggal gelanggang colong pelayu saya jadi pengecut kalau meninggalkan gelanggang. Saya harus tanggung jawab menyelesaikan segala masalah ujarnya. Hendarman mengaku akan bersyukur jika diturunkan dari jabatannya. Kalau disuruh berhenti saya bersyukur pada Tuhan karena dikasih waktu istirahat. Usia saya sudah cukup. Pekerjaan ini penuh tantangan dan fitnah kata Hendarman. (suaramedia.com)br div0) kata Hendarman. (suaramedia.com)br div0)