Ternyata Meledak BeneranBerlatih menangani bom teroris ternyata bomnya benar-benar meledak. Musibah itu terjadi kemarin pagi pada simulasi penanggulangan antiteror yang digelar Polda Sulawesi Utara (Sulut) di Dermaga Markas Polair dan Pelabuhan Samudera Bitung. Peristiwa yang tak seharusnya terjadi itu menyebabkan seorang anggota Brimob tewas dan empat polisi lainnya luka berat. br br Latihan menanggulangi bom itu dihelat sebagai persiapan pengamanan Sail Bunaken sebuah even internasional yang dilaksanakan di Kota Bitung dan Kota Manado 12-20 Agustus mendatang. Dijadwalkan perhelatan itu diikuti 50 kapal perang dari negara lain. br br Latihan tersebut dimulai pukul 08.00 Wita. Lima puluh menit kemudian sejumlah undangan hadir di lokasi latihan tepatnya di Dermaga Pelabuhan Polair Tandurusa. Di antaranya Kapolda Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto Gubernur Sulut Sarundajang serta Wali Kota Bitung Hanny Sondakh. br br Pukul 09.00 Wita dimulailah latihan tersebut. Kegiatan diawali dengan skenario aksi menembak di emspeedboatem. emSpeedboatem itu lalu merapat ke sebuah kapal seakan-akan itu kapal asing yang merapat ke pelabuhan dan diincar teroris. Oleh teroris bom diletakkan di tempat sampah dekat pelabuhan tempat kapal asing itu merapat.br br emSpeedboatem berisi lima anggota polisi tadi menuju pelabuhan untuk mengambil bom di tempat sampah itu. Selanjutnya bom tersebut dijinakkan ke tengah laut. Tapi skenario yang tak terduga terjadi. Blaar…. Bom itu meledak sebelum dibuang. Insiden itu menewaskan Brigadir James Tampolas. Empat polisi lainnya luka berat. Mereka adalah Ipda Frangky Turang Brigadir Abdul Rahman Mas Hanafi Bripka Anto Sidik dan Bripda Erian Tamboto. br br Insiden ini murni karena keceshylakaan latihan technical error yang menjadi risiko dashylam latihshyan kata Kapolda Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto. Ledakan ini terjadi akibat kesalahan teknis pada mesin pengacau jarishyngan yang tidak berfungsi dengan baik tambah mantan komandan Densus 88 Antiteror Mabes Polri ini. Tapi sumber lain menshyduga bom itu meledak karena korsleting seshytelah terkena air saat diletakkan di tempat sampah di pinggir dermaga.br br Kepada wartawan Kapolda Sushylut juga memshybenarkan soal tewasnya seorang anggota Brimob dan empat polisi lain yang luka beshyrat. Korban-korbannya sudah mendapat penanganan dokter tambah Bekto. Sekali lagi ini murshyni kecelakaan dan merupakan risiko latihan imbuhnya. br br Hingga tadi malam empat korban luka berat masih dirawat di RS Bhayangkari Manado.br br Di bagian lain suasana penuh haru mewarnai rumah duka Brigashydir James Tampolas di kompleks Perumahan Griya Indah Blok B Manado kemarin sore. Di antara keshyluarga Albert Lesawengan52 tampak paling terpukul. Dia adalah mertua James. br br Albert lantas menceritakan hari-hari tershyakhir pertemuannya dengan James. Diceritakan Jumat pagi (317) atau sehari sebelum peshyristishywa nahas itu terjadi anggota Brimob bershyumur 28 tahun itu terlihat tershygesa-gesa. Saat ditanya James mengatakan harus cepat-cepat mempersiapkan bom yang akan dishyjadikan simulasi. br br Siangnya waktu makan siang dia (James) pesan kelapa muda keshynang Albert. Dia juga tak bisa lupa terhadap janji yang pernah disampaikan menantunya itu. Dia berjanji setelah acara Sail Bunaken akan membelikan kami TV 21 inchi ujarnya. Kini janji itu hanya tinggal kenangan. br br James meninggalkan seorang istri Novlita Lesawengan25 akan membelikan kami TV 21 inchi ujarnya. Kini janji itu hanya tinggal kenangan. br br James meninggalkan seorang istri Novlita Lesawengan25 yang masih berusia 25 tahun. (jawapos.com)div!–Session data–0)