Golkar Percepat Munas Kekalahan Jusuf Kalla (JK) dalam pemilihan presiden (pilpres) Rabu (87) berdasar versi emquick countem membuat Partai Golkar yang dia pimpin mulai bergolak. Kemarin (97) Akbar Tandjung mantan ketua umum DPP Partai Golkar yang juga salah seorang tokoh berpengaruh di partai itu melontarkan gagasan untuk mempercepat munas (musyawarah nasional). br br Dalam munas itulah santer berembus kabar akan melengserkan JK. Mau tidak mau munas memang harus segera dilaksanakan tegas Akbar kepada wartawan kemarin.br br Dia menyatakan sebenarnya pascapilpres yang berujung pada jebloknya perolehan suara JK (berdasar hasil emquick count emsejumlah lembaga survei) wacana munas tersebut mulai muncul dari daerah. Mereka menuntut adanya forum representatif untuk mempertemukan pimpinan DPD I dan DPD II. Intinya perlu segera digelar konsolidasi secara nasional ujarnya.br br Agendanya adalah menentukan langkah-langkah strategis yang harus segera ditempuh. Sekaligus menetapkan kepemimpinan baru serta perubahan-perubahan dalam ADART. Itu hanya bisa dilakukan dengan munas tegas mantan ketua DPR tersebut.br br Dia menilai tidak ada alasan yang cukup kuat untuk melaksanakan munas sesuai jadwal yaitu tetap pada Desember 2009. Kalau memang tidak ada lagi agenda-agenda politik yang membuat Golkar terlibat munas lebih cepat lebih baik katanya.br br Apakah munas itu dipercepat untuk melengserkan JK demi memuluskan agenda merapat ke kubu SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)? Akbar tak menanggapi secara langsung pertanyaan tersebut. (Munas) ini agar persiapan untuk Pemilu 2014 lebih matang saja kelitnya.br br Agenda munas itu kata dia juga mengevaluasi kinerja kepengurusan Partai Golkar 2004-2009 yang gagal dalam sejumlah agenda politik. Mulai pemilu legislatif pilkada hingga pilpres yang menempatkan JK di posisi terbawah. Golkar adalah organisasi politik. Karena itu tolok ukur utama kesuksesan adalah bagaimana Golkar di agenda politik ungkapnya.br br Akbar mencontohkan perolehan suara Golkar dalam pemilu legislatif. Dia menyatakan berdasar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnasus) 2008 Golkar menargetkan perolehan suara 30 persen. Ternyata mereka hanya memperoleh 144 persen suara. Hasil pilpres lebih jeblok. Perolehan suaranya bahkan lebih buruk daripada pemilu legislatif ujarnya.br br Kekalahan itu kata dia terjadi karena JK terlalu bersikeras untuk maju menjadi capres. Padahal elektabilitasnya rendah. Pak JK itu emkan emmaunya dia yang maju. Kalau bukan dia tidak bisa. Padahal harus dihitung dulu peluangnya. Akhirnya begini hasilnya tuturnya.br br Pernyataan bernada kecewa juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono. Saya prihatin atas kondisi ini. Waktu pemilu legislatif hanya mencapai 145 persen. Sekitar 9 juta suara hilang dibanding Pemilu 2004. Lalu menyusul sekarang pilpres. Berbagai emquick countem menunjukkan JK di posisi tiga jauh di bawah SBY dan Mega katanya di gedung DPR5 persen. Sekitar 9 juta suara hilang dibanding Pemilu 2004. Lalu menyusul sekarang pilpres. Berbagai emquick countem menunjukkan JK di posisi tiga jauh di bawah SBY dan Mega katanya di gedung DPR Munas Golkar di Bali mengamanatkan kepada pimpinan partai mulai level pusat sampai daerah untuk menyukseskan pileg pilpres dan pilkada. Kondisi tersebut tegas Agung perlu segera dievaluasi Golkar. Harus ada rapat evaluasi internal mengapa sampai kalah ujarnya.br br Dia mengaku saat pilpres mesin politik Partai Golkar memang tidak berjalan optimal. Meski begitu dia tidak mau menyalahkan pihak-pihak tertentu. Apalagi dalam pilpres populer tidaknya figur capres sangat menentukan.br br Saya tidak terlalu terburu-buru langsung menuding siapa yang bertanggung jawab. Tapi di sini peran dari partai tidak dominan lebih kepada figurnya apakah populer atau tidak bebernya.br br Apakah ini berarti Golkar harus secepatnya melangsungkan munas? Kami belum sampai ke sana walaupun sudah ada suara-suara ke sana. (Evaluasi Red) bisa melalui rapat pleno di DPP sendiri jelasnya.br br Rapat pleno itu tidak sebatas membahas merosotnya suara Golkar dan rendahnya perolehan suara JK saat pilpres. Melainkan juga nasib koalisi besar -bersama PDIP Partai Hanura dan Partai Gerindra. Pilihannya apakah melanjutkan koalisi besar atau reposisi. Bisa saja keputusan itu berubah bergantung kepemimpinan partainya katanya.br br Agung kemarin juga menyampaikan ucapan selamat kepada SBY atas kemenangannya. Saya mengucapkan selamat kalau berdasarkan hitungan emquick countem sambil menunggu hasil penghitungan KPU katanya. Menurut dia selisih angka kemenangan SBY-Boediono dengan pasangan lain yang ditunjukkan emquick count emcukup signifikan.br br Semua lembaga survei bahkan penghitungan sementara KPU sudah 60 persen. Ini sebuah fakta yang kalau mau realistis kemenangan sudah di tangan SBY tuturnya. Agung berharap KPU bisa menyelesaikan proses penghitungan sebelum 25 Juli. Supaya segera ada kepastian bagi masyarakat cetusnya.br br Meski begitu Agung buru-buru menambahkan bahwa pernyataan itu tidak mewakili pandangan Golkar secara formal. Sikap Golkar secara resmi tentu disampaikan pada waktunya tegas Agung.br br Secara terpisah salah satu orang dekat JK Yuddy Chrisnandi menolak istilah kalau JK sedang ditekan untuk mempercepat pelaksanaan munas akibat kalah dalam pilpres. Tidak ada itu. Munas itu agenda rutin yang memang sudah waktunya dipersiapkan ujarnya.br br Dia lantas mengungkapkan bahwa siang kemarin dilakukan pertemuan para petinggi Golkar yang juga membicarakan hal tersebut di rumah JK di Jl Mangunsarkoro Jakarta. Hadir antara lain Wakil Ketua Umum Agung Laksono Sekjen Soemarsono dan beberapa pengurus DPP lain. Jangan sampai hanya karena ambisi-ambisi pribadi lantas aturan partai ditabrak seenaknya sindir mantan juru bicara pasangan JK-Wiranto tersebut.br br Dia menyatakan agenda munas seyogianya dilaksanakan pada Desember 2009. Namun memang bisa dimajukan paling cepat Oktober 2009. Itu pun sudah biasa sebab memang sering dulu-dulu acara munas dibarengkan ulang tahun Golkar katanya. Hari kelahiran Golkar jatuh pada 20 Oktober. br br Apakah itu berarti Golkar sepakat tidak memilih jalur oposisi? Itu nanti kita lihat saja sama-sama dinamika politik masih terus berjalan ujarnya.br br Jika memang munas jadi dipercepat dan agendanya benar-benar untuk melengserkan JK sejumlah nama pengganti mulai berseliweran. Yang santer disebut adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pembina Surya Paloh. br br Siapa yang terpilih nanti menentukan arah politik Golkar terutama akan bersama SBY atau tidak ujar peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani di Jakarta kemarin. br br Menurut dia jika Aburizal yang terpilih sebagai ketua umum Golkar lebih mudah bergabung dalam koalisi bersama SBY. Tapi kalau Surya Paloh Golkar cenderung dibawa menjadi oposisi katanya menganalisis.br br Selama ini Aburizal memang dikenal dekat dengan SBY. Bahkan dalam pencalonan JK-Wiranto tokoh yang akrab disapa Ical itu disebut-sebut merupakan salah satu elite Golkar yang tidak memberikan dukungan penuh. Munas nanti memang sangat menentukan arah politik Golkar tandas Saiful kembali. Sebelum munas digelar bisa jadi saat ini terjadi kegamangan di kalangan elite Golkar antara merapat atau beroposisi dengan SBY bersama koalisi partai-partai lain. br br Di internal Partai Demokrat (partai pengusung SBY) menurut Saiful sebenarnya mulai muncul kecenderungan untuk bisa menerima kehadiran Golkar kembali. Setahu saya beberapa elite (Demokrat) sudah ada yang mencoba terus berkomunikasi. Tinggal sekarang bagaimana Golkar sudah yakin atau belum balik lagi ujarnya. br br Di tempat terpisah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan sosok capres SBY masih terlalu populer di mata rakyat. Itulah menurut dia yang menyebabkan capres dari partainya Jusuf Kalla kalah telak dalam Pilpres 8 Juli lalu. br br Bapak SBY terlalu populer kata Aburizal setelah rapat koordinasi terbatas di Kantor Presiden Jakarta kemarin (97). Mengenai tudingan bahwa mesin partai tidak berjalan Aburizal mengatakan pilihan rakyat tidak terkait langsung dengan partai. br br Itu tentang orang memilih orang bukan memilih partai. Kalau pada waktu pemilihan legislatif orang memilih partai dan orang kata Ical. Dia mengatakan saat ini pihaknya menghargai hasil penghitungan cepat oleh berbagai lembaga. Namun secara resmi dia tetap menunggu hasil akhir penghitungan KPU. br br Ical menambahkan sebagai evaluasi dia memandang hal tersebut bisa dilakukan dalam munas. Dia tidak menyarankan JK untuk mengundurkan diri namun munas harus segera digelar. Seharusnya jangan mundur. Kalau nanti rapim memutuskan munas dilakukan pada Juli atau Agustus akan lebih baik begitu. Tapi tunggu keputusan DPP dan rapim ujarnya.(jawapos.com)div0);