Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain di kawasan Kota Modern Cikokol Tangerang kemarin siang (305). Empat tersangka yang terlibat dalam penembakan itu memeragakan lengkap skenario pembunuhan. Semua aksi mereka terekam dalam 46 adegan.divEmpat eksekutor yang terlibat dalam rekonstruksi adalah Fransiskus Danil Heri dan Hendrikus. Mereka berusaha membeberkan tahap pembunuhan yang juga melibatkan mantan Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Antasari Azhar. Mulai pengintaian atas korban sejak keluar dari rumahnya di Banjar Wijaya Blok B 502 RT 02 RW 07 Kelurahan Cipete Kec Pinang Tangerang hingga menuju ke Padang Golf Modern Cikokol Tangerang.Pengintaian dilakukan Fransiskus Danil dan Heri dengan menggunakan mobil Avanza dan dua motor. Hendrikus sudah berada di Padang Golf Modern. Fransiskus ikut masuk ke pelataran. Sedangkan Danil dan Heri menunggu di luar. Bahkan kedua eksekutor itu sempat sarapan nasi bungkus di lokasi.Tak seberapa lama muncul korban dengan mobil BMW silver Nopol B 191 E yang dikemudikan Suparmin34 dan meluncur ke arah Metropolis Mall. Pelaku membuntuti mobil korban dan sempat berganti motor dari semula Kawasaki Ninja dengan Yamaha Scorpio. Penembakan terjadi di Jalan Raya Metropolis Cikokol Tangerang yang terekam dalam adegan ke-41.Tapi pengacara Fransiskus Sebayan memprotes rekonstruksi. Dia beralasan dua adegan tidak mirip dengan keterangan pelaku. Yaitu aksi penyusunan rencana penembakan dan menubruk kendaraan korban di lokasi penembakan. Dua adegan itu tidak tertuang dalam rekonstruksi.Tadi sudah kita lihat bersama. Tapi dua adegan tidak dilakukan polisi. Padahal adegan itu sangat prinsip dan penting kata Sebayan di lokasi setelah rekonstruksi kemarin.Menurut dia empat pelaku seharusnya bertemu dahulu di Padang Golf Modern sebelum eksekusi. Itu dilakukan untuk melengkapi dan memastikan rencana penembakan. Yakni menubruk bagian belakang mobil korban dan selanjutnya eksekusi.Sebelum Hendrikus meninggalkan Padang Golf Modern ada pertemuan pelaku. Jadi bukan hanya Fransiskus yang menemui Hendrikus di taksi saat berada di padang golf paparnya.Aksi menubruk bagian belakang mobil korban tutur dia tak diperagakan polisi. Itu membuat rekonstruksi tak sesuai dengan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Dengan begitu terkesan ada sesuatu yang ditutupi. Padahal rekonstruksi merupakan penjelasan atas keterangan pelaku.Menurut dia rekonstruksi tak diatur dalam KUHP. Tapi Tujuannya menggambarkan kondisi kejadian. Itu berarti harus merunut kepada keterangan. Bukan pada tafsiran polisi atas kejadian. Itu sangat disayangkan. Saya tahu rekonstruksi itu bisa diprotes. Nanti bisa kami lakukan saat persidangan kata Sebayan.Selain itu rekonstruksi tak diatur dalam KUHP. Tapi Tujuannya menggambarkan kondisi kejadian. Itu berarti harus merunut kepada keterangan. Bukan pada tafsiran polisi atas kejadian. Itu sangat disayangkan. Saya tahu rekonstruksi itu bisa diprotes. Nanti bisa kami lakukan saat persidangan kata Sebayan.Selain itu Suparmin menghentikan mobil dan keluar. Tiba-tiba di pintu belakang mobil ada seorang yang disebut saksi dalam rekonstruksi itu. Keduanya berusaha memeriksa kondisi korban yang dilanjutkan ke rumah sakit terdekat.Tak dijelaskan identitas saksi baru yang muncul dalam kasus penembakan. Lelaki itu bertubuh sedang dengan tinggi sekitar 165 cm. Posturnya cukup kekar dan berotot di bagian tangan. Tapi saksi itu mengenakan penutup muka dan kaca mata hitam. Hanya sempat terdengar nama Sarwin saat polisi memanggil saksi bercadar hitam itu.Sebelum rekonstruksi polisi mensterilkan lokasi selama dua jam. Semua jalur masuk ke lokasi Padang Golf Modern ditutup. Penutupan itu memutuskan jalur penghubung Jalan KH Hasyim Asyhari dengan Jalan Jenderal Sudirman.Polres Tangerang mengerahkan tiga SST (satuan setingkat peleton) -sekitar seratus personel- untuk pengamanan. Polres juga melibatkan polisi berpakaian preman dan pengamanan satpam Padang Golf Modern. Kami kerahkan paling sedikit 100 personel berseragam. Ditambah anggota yang tak berseragam bisa 300 orang lebih jelas Kapolresta Metro Tangerang Kombespol Hamidin di lokasi.Meski polisi melakukan pengamanan secara ketat ratusan warga tetap saja antusias menyaksikan proses rekonstruksi. Mereka berkerumun di sekitar lokasi. Polisi juga terpaksa mengusir warga dan membuat pagar betis di lokasi.Keluarga Nasrudin ikut pula menyaksikan proses rekonstruksi. Andi Syamsudin adik kandung korban sengaja datang bersama istrinya untuk mengetahui skenario penembakan yang menewaskan Nasrudin. Saya sengaja terbang dari Makassar kemarin (Jumat 295) tutur Andi Syamsudin yang terlihat sedikit menahan emosi di lokasi kemarin.Dia mengatakan mendengar rencana rekonstruksi dari media. Sebab polisi tidak memberikan kabar atau bahkan mengundang dia untuk melihat. Padahal kata dia keluarga berkepentingan terhadap kasus tersebut. Saya menyesalkan mengapa polisi tak memberikan kabar kepada kami ujar pria yang kemarin mengenakan kemeja krem dan jas hitam itu.Andi menyatakan telah mengirimkan protes. Namun polisi tidak memberikan penjelasan atas tidak adanya kabar tersebut.Selama di Tangerang dia menginap di hotel bersama istri. Saya akan cukup lama berada di Jakarta. Rencananya kami menemui Kapolri untuk mengajukan protes tutur Andi.Rencana menemui Kapolri kata dia dijadwalkan Senin mendatang. Sebelumnya dia juga berupaya menemui Kapolri tetapi tidak berhasil. Saat itu Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri beralasan sedang ada kegiatan lain. Saya berharap janji (pertemuan) kali ini bisa terealisasi. Saya mau sampaikan banyak hal termasuk protes mengenai pengabaian atas keluarga korban ucapnya. (jawapos.com)0)