
DARUSSALAM – Pengurus Pondok Pesantren Darussalam mulai Selasa hingga Kamis (11/0) lalu mengadakan Masa Ta’aruf Santri Darussalam (MA’ASALAM). Tahun ini mengusung tema Mencetak Generasi Hebat, Demi Membangun Darussalam yang Bermartabat.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mengenalkan kepada seluruh santri baru tentang pondok pesantren mulai dari aktifitas sehari-hari, ketertiban, kedisiplinan serta memberikan motivasi. KH. Aly asyiqin, agus Supriyadi, S.E, ust. Ma’ruf arwani, S.Pd.I, ust. Abdul Aziz, S.E, bapak Mukhafidzi, S.Pd, agus Ahmad Kanzul Fikri, dan agus Ilham Zulkifli Wahab turut diundang dalam acara tersebut sebagai pemateri.
Untuk putra kegiatan MA’ASSALAM bertempat di aula Agus Bahjatul Ulum Syafa’at dan halaman gedung pendidikan VI. Selain itu, panitia kegiatan mengajak santri baru untuk melakukan perjalanan wisata religi. Maksud dari perjalanan tersebut untuk mengenalakan kepada santri baru kediaman pengasuh dan tahlilan di maqom mbah yai Syafa’at yang dipimpin oleh KH. M. Imam Haudli, M. Pd.
Jumlah keseluruhan panitia dan instruktur MA’ASSALAM adalah 40 orang, sedangkan santri baru yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 1150, terdiri dari 500 santri putra dan selebihnya santri putri. Waktu yang digunakan seluruh panitia untuk mempersiapkan acara tersebut adalah satu bulan, mulai dari perizinan, surat-surat, sowan pengasuh, dan pembentukan panitia.
Meskipun sukses, lokasi acara yang bertempat agak jauh dari pesantren membuat para panitia bekerja ekstra mengoprak-oprak peserta, selain santri baru harus mengikuti ma’assalam, malamnya mereka harus mengikuti kegiatan MIS (Madrasah Istida’iyyah) jadi mereka sempat tertidur saat acara berlangsung karena kelelahan.
“lelah, tapi dari lelah itu kita bisa lillah” itulah kesan yang dirasakan oleh Muhammad Hanif selaku sekretaris I ma’assalam putra. Saat sebelum pembaiatan yang dipimpin ust. Ma’ruf Arwani dimulai, para instruktur menyalakan banyak lilin di sekitar pagar aula, sebelah dalam jendela, dan diatas pentas, lalu seluruh lampu dimatikan, seluruh peserta disuruh untuk memejamkan mata mereka, suasana menjadi sangat haru tatkala instruktur udin menyuruh peserta membayangkan pengorbanan orang tua dirumah untuk anaknya dipesantren.
Bapak Miftahurrohman selaku ketua panitia PPDB 2019 berpesan kepada santri baru “niatnya ditata kembali untuk belajar di pondok dan adaptasi dari rumah dengan pondok, yang dirumah apa-apa ada sekarang di pondok serba terbatas”. (hnm)